Dari manakah dua landasan tersebut di dapat? Jawabannya sederhana
Rasulullah SAW adalah insan yang sempurna. Beliau adalah kekasih Allah SWT yang setiap muslim harus menjadikan beliau sebagai panutan hidup.
Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan juga politikus yang handal. Beliau memulai bisnis nya sejak masih berumur belasan tahun. Beliau sangat mahir dalam mempertahankan kepercayaan pelanggan dan juga rekan bisnisnya.
Selain sebagai pebisnis, Rasulullah SAW juga sangat di kenal sebagai politikus yang tidak ada duanya. Beliau berhasil merubah ideology masyarakat mekkah, dari ideology bar-bar menjadi Islam. Dan pada akhirnya, islam bisa tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Itulah landasannya mengapa berbisnis dan berpolitik menjadi sebuah frame berfikir. Dan landasan tersebut sebagai perjuangan hidup untuk membangun peradaban islam seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
BERBISNIS
Mengapa berbisnis dulu baru berpolitik?
Dengan berbisnis maka akan terjadi interaksi politik didalamnya. Dengan berbisnis maka kita akan melakukan aksi-aksi politik seperti mencari dan mempertahankan pelanggan dan juga klien, melobi rekan bisnis, memimpin rapat, bergaul luas, dan interaksi-interaksi lainnya.
Disadari atau tidak, hal-hal tersebut sangatlah kental dengan unsur politik. Karena salah satu tujuan dari politik adalah bagaimana meyakinkan orang untuk mempercayai kita. Dan ini lah yang sangat membantu untuk membentuk karakter dalam berpolitik.
Dan yang lebih penting adalah, dengan berbisnis maka kita bisa mendapatkan uang untuk modal kita nantinya dalam dunia politik. Sehingga tujuan berpolitik adalah murni untuk menyebarkan ideology kepada masyarakat tanpa harus melakukan prakter-praktek yang di haramkan oleh islam.
Oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan politik secara active ada baiknya untuk menguatkan dahulu akar bisnis dan menjalankannya sesuai dengan hukum islam.
PENGARUH BERBISNIS SECARA INDIVIDU
Secara langsung atau tidak, dengan berbisnis maka akan menaikkan harkat dan martabat seorang muslim. Salah satu tujuan dalam berbisnis adalah mencari keuntungan. Dan keuntungan itulah yang di pergunakan untuk memperkuat cita-cita perjuangan untuk membangun peradaban Islam.
Karena tidak dapat di pungkiri bahwa setiap perjuangan selalu membutuhkan biaya. Bagaimana seseorang mau pergi berjuang apabila keluarganya masih kelaparan, bagaimana mau mengajak orang untuk berzakat, infaq, dan shadaqah apabila orang tersebut justru tidak melakukannya karena tidak mempunyai pendapatan. Sangatlah mudah untuk di counter apabila ada orang yang mengajak untuk mengeluarkan zakat sedangkan dia justru menerima zakat.
Alangkah sempurnanya apabila kita berbicara masalah haji dan kita sudah pernah kesana. Alangkah indahnya apabila kita memberikan makan anak-anak yatim dengan kelebihan rizqi yang kita punya dan alangkah berwibanya kita apabila mempunyai pakaian yang baik serta kendaraan yang nyaman tetapi kita masih tampil sederhana di tempat umum.
Oleh karena itu, sangatlah wajar apabila mengatakan bahwa perjuangan itu membutuhkan biaya. Dan hanya dengan berbisnis lah maka cita-cita itu akan cepat untuk diwujudkan.
Penulis menyampaikan hal ini karena bukan hanya Nabi SAW yang melakukan bisnis. Para sahabat pun melakukan hal yang sama. Lihatlah biografi Aburrahman bin Auf, Abu Bakar, Utsman dan sahabat-sahabat yang di jamin Allah masuk surga lainnya. Adakah diantara mereka yang tidak berbisnis? Memang ada, akan tetapi jumlahnya sedikit.
Bahkan Nabi SAW bersabda “'Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya sembilan dari sepuluh pintu rezeki di dunia ini terdapat didalam perdagangan (bisnis)'' (HR Ahmad)
BERPOLITIK
Artian politik dalam hal ini mencakup aspek yang seluas-luasnya. Karena Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengajarkan dan mengatur tidak hanya masalah ketaqwaan kepada Allah SWT akan tetapi mengajarkan pula masalah hukum Negara dan pemerintahan. Seperti ekonomi, politik, social, budaya, hukum dan lain sebagainya.
Dengan di dukung oleh akar bisnis yang kuat maka kita akan lebih leluasa untuk bergerak melakukan aktivitas politik. Kita bisa langsung turun ke jalan untuk mendakwahkan bahwa Islam adalah sebuah agama dan juga system yang sempurna. Islam tidak hanya sebuah agama yang mengajarkan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, akan tetapi Islam juga mempunyai system politik yang mengatur segala aspek kehidupan bernegara.
PERJUANGAN
Dengan landasan frame berfikir tadi (berbisnis dan berpolitik) maka hal tersebut akan membentuk suatu arah dari perjuangan hidup. Bahwa perjuangan hidup seorang muslim adalah untuk berkontribusi membangun sebuah peradaban Islam. Peradaban yang pernah terjadi sewaktu khilafah masih ada di bumi Allah ini. Dimana peradaban Islam adalah sumber dari ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan lain sebagainya.
Semuanya di mulai dari berbisnis. Karena hal itulah yang dilakukan Rasulullah SAW dan kebanyakan para sahabat-sahabat lainnya. Lihatlah bagaimana Islam masuk ke Indonesia. Islam masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang dari Gujarat. Mereka selain melakukan bisnis disini, sekaligus melakukan aktivitas politik dengan mengajarkan penduduk untuk masuk Islam.
Akan terasa pincang apabila seorang pejuang meninggalkan bisnis ataupun politik. Karena itu adalah satu kesatuan. Bisnis menunjang kita untuk melakukan aktivitas politik.
Oleh karena itu, penulis ingin mengajak agar merubah pola pikir selama ini. berfikirlah bahwa tujuan hidup kita adalah untuk berjuang di jalan Allah SWT (karena sudah menjadi kodrat manusia lahir sebagai pejuang). Dan bentuk perjuangan itu adalah mengembalikan kejayaan Islam di bumi Allah ini. Dengan membangun sebuah peradaban dunia yang tersentralkan hanya kepada Al Quran dan Hadits. Hal ini pernah terjadi kira-kira 14 abad yang lalu dan secara resmi peradaban tersebut hancur pada awal tahun 1900.
Oleh karena itu, marilah kita berkontribusi untuk berjuang di jalan Allah SWT untuk kembali membangun peradaban Islam ini
0 komentar:
Posting Komentar