Rabu, 17 Agustus 2011

Udah lama gak nulis di blog ini.
Hampir 6 bulan sudah perjuangan saya di Sumatera Utara. Perjuangan saya insya Allah tetap konsisten untuk membangun harkat dan martabat hidup, secara ekonomi maupun politik.
Dari segi ekonomi, saya berjuang untuk memapankan diri dan keluarga. Dengan basis properti, kelapa sawit dan karet insya Allah bisa menjadi sumber daya saya untuk maju.
Untuk urusan developer kontraktor, saya tidak terlalu menemui kendala yang berarti. Ini karena pengalaman saya sejak tahun 2004 berkutat dibidang ini.
Disini konsumen sudah lengkap. Sehingga saya tidak terlalu repot untuk mengadakan promosi marketing. Hanya yang harus kejar adalah bagaimana mencairkan bangunan-bangunan kios dan ruko yang sudah tersedia. Selain itu, tantangan lain adalah bagaimana mengembangkan sumber daya finansial dan management agar menjadi kekuatan saya.
Selain properti, saya juga memasuki dunia perkebunan (sawit dan karet). Ini adalah hal baru buat saya, karena sebelumnya saya belum menguasai sektor ini. Jadi, tiada hari bagi saya untuk terus belajar. So far, saya sudah sedikit menguasai tekhnik pemupukan dan perawatannya.
Bahwa aplikasi pupuk untuk kelapa sawit dosisnya lebih banyak dibandingkan kebun karet.
Sebagai contoh saja, untuk sawit umur 9-13 tahun dibutuhkan lebih kurang 2.75 kg urea, 2.25 kg SP36, 2.25 kg MOP dan 1.50 kg kieserite. Sehingga total pupuknya adalah 8.75 kg.
Sedangkan karet untuk umur yang sama hanya membutuhkan 300 gram urea, 190 gram SP36 dan 250 gram MOP.
Namun begitu, secara perawatan hemat saya karet lebih manja dibandingkan sawit karena karet membutuhkan perhatian setiap hari.
Sedangkan untuk arah politik, saya sudah menemukan arahnya. Pada awal kedatangan saya di Sumatera Utara, saya tidak mengetahui kalau ada Hizbut Tahrir disini. Akhirnya, saya mengarahkan politik saya ke kawan-kawan di Partai Keadilan Sejahtera. Namun, setelah menghubungi mursyid, didapati kalau HTI memiliki cabang di Padang Sidempuan. Dan akhirnya, saya pun melanjutkan halqah saya disana.